Megat Iskandar

...benarkah tiada bagiku ruang di hatimu untuk ku bertapak walaupun sejengkal jari agar dapat ku berdiri dia ambang pintumu...

Hujan turun membasahi pipi seakan tidak merestui hilangnya cinta dari sudut pandangan yang kelam dan sepi Maafkan cinta kerna tak mampu membuang rasa cinta yang paling indah di dalam bahagian hati yang paling sepi Maafkan cinta walau aku mati terpanah oleh dusta dan nista biar pun jauh aku tetap setia menjaga janji Maafkan hati biar terluka dibelah rasa tenggelam cinta dalam asyik dalam pelukan malam sepi aku akan tidur memeluk hatimu dibalik mimpi yang panjang

dalam titisan hujan basah dalam kerinduan hilanglah rasa pilu bila terlihat raut wajahmu dalam potret hati aku ibarat pengemis yang sepi tidak berteman siang dan malam dahaga kasih dan sayang yang pernah menjadi cahaya rohani hati jauh terbawa kisah hatiku menyusur pantai indah namun sepi dan kau adalah seraut wajah yang ku dambakan dalam sudut hati yang kelam dalam doa yang berbisik agar kau kembali semula menyalakan kembali cahaya cinta yang indah dan tidak lagi terpadam